April 29, 2020

Repost Facebook May 23, 2009

Arti sebuah KEBEBASAN dan KEPASRAHAN...

Sawi dan Jasni adalah assisten rumah tangga kami yang sudah tinggal bersama kami lebih dari 23 tahun... Tidak pernah mengeluh, penuh dedikasi, dan membuat kami selalu nyaman tinggal di rumah dan aman saat meninggalkan rumah...
Sawi dan Jasni hanya lulusan SD, merantau dari desanya di Cepu...
Mereka memiliki dua putra, Anto dan Rizal... Anto seumur putri sulung kami, tumbuh sebagai putra yang sangat dibanggakan, selalu juara kelas, aktif dalam berorganisasi dan sangat berbakti kepada orang tuanya...Anto lulus STM dan langsung di terima bekerja di Astra Auto 2000, prestasinya luar biasa, sehingga dalam beberapa tahun saja sudah berhasil memiliki rumah dan kendaraan.... Tapi Tuhan memiliki rencana lain, satu tahun yang lalu, ajal merengutnya dalam sebuah kecelakaan tabrak lari... Satu pukulan yang luar biasa pada hati kami, terlebih lagi kedua orang tuanya... Tapi tidak berlangsung lama, mereka sudah tampak amat pasrah dengan kepergian Anto...
Rizal bulan depan lulus dari sekolah Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata... tumbuh sebagai anak yang pendiam...

Seminggu yang lalu, Sawi minta waktu untuk bicara...
Sawi menceritakan tentang rencananya untuk istirahat bekerja... Mereka ingin menempati rumah peninggalan almarhum Anto di Bekasi... katanya, dari pada rumah rusak kalau di kontrakkan, lebih baik ditempati sendiri... lagi pula Rizal sudah selesai kuliah....
Kami tanyakan apa rencananya nanti? mereka akan coba membuka warung untuk berjualan... sambil menanti kelahiran bayi yang dikandung Sawi... rupanya mereka menginginkan anak ke 3 pengganti Anto... Subhanallah... mudah2an di usia yang tidak muda lagi Sawi bisa sehat & selamat memiliki anak yang diidamkan...

Kami belajar tentang arti kebebasan...
Tinggal di rumah sendiri yang sederhana dengan hidup berjualan di warung, lebih bebas dibandingkan hidup di rumah besar dan mengabdi sama orang lain...
Hidup dengan menggantungkan penghasilan dari berjualan di warung, sebagai wirausaha,
lebih bebas dibandingkan gaji yang tetap sebagai pegawai...

Apa yang selalu diajarkan guru :
Gantungkan hidupmu hanya kepada Tuhan..
Hiduplah seperti air yang mengalir...

Sawi dan Jasni telah menerapkannya dalam kehidupan mereka...

Yang membuat kami terenyuh, saat Sawi bercucuran air mata berkata :
Sebetulnya saya masih memberatkan bagaimana nanti mas Keken kalau saya tinggal, siapa yang akan melayani makannya...

Ya Allah Ya Tuhan kami Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Berilah rahmatMu, kedamaian dan Kebahagiaan kepada Jasni dan Sawi sekeluarga...
Sayangi mereka seperti mereka selama lebih dari 23 tahun mereka menyayangi kami...

























No comments:

Post a Comment