“Surat Untuk Mom”
Hai Mom .... apa kabarnya ? Sejak terakhir kita ketemu saat Mom masuk ambulance dari RS Siloam ke RSUI kita nggak jumpa lagi ya ... Sejak itu aku coba mau menulis sesuatu tetapi rasanya nggak sanggup ... kehilangan Bapak tujuh tahun yang lalu serasa sebagian jiwa aku hilang... saat kehilangan Mom ternyata perasaannya jauh lebih dalam lagi ...
Tujuh tahun terakhir ini adalah masa yang tidak akan aku lupakan seumur hidupku ... masih teringat sekali saat aku bisikan ketelinga Bapak janji kalau “I will take care of you “ jika Bapak ingin pergi, karena aku tahu bagaimana Bapak sangat mencintai Mom sepanjang hayatnya ... dan sejak itu aku merasa hubungan kita menjadi lebih indah dan berwarna ...
Aku sangat menikmati waktu-waktu kita bersama Mom ... “many precious and golden moment” ya ... Sering kita ke makam tonjong nengok Bapak, atau makan sateku kambing di blok M, senang bisa menemani Mom arisan sama ibu2 satu RT, ibu2 sibuk diskusi ttg pilpres hahaha... atau pas Mom cerita tentang masa lalu di SMP Jember, SGA Malang dengan sahabat sebangku tante Moek ... dengan mantan2 yang naksir Mom ... iyalah, Mom dulu cantik banget, bahkan sampai saat ini kecantikannya tetap abadi ... rambut halusnya sudah putih semua, tapi malah keliatan cantik dan bersinar lho Mom ....
Seneng sekali kalau ingat kita berhasil kontak teman, lewat berburu di buku telpon, temen lama Mom yg sdh puluhan tahun nggak ada beritanya, oom Boharnya tante Marni contohnya... atau sekedar vidcall sama oom2, tante2, ponakan2, sahabat2 lama, just to say I am fine ... mereka semua sayang sama Bapak & Mom ... you are really the God Father & the God Mother bagi mereka semua ...
dan Tuhan sangat sayang sama aku Mom... aku dikasih begitu banyak kebebasan waktu sehingga bisa kapanpun menemanimu ...
Inget moment ketika Mom bolak balik coba hitung jumlah cucu dan cicit.. langsung aja seharian aku asik buat foto “family tree” keluarga kita supaya Mom nggak salah hitung lagi ... atau moment ketika kita sama2 baca buku komentar kenangan ultah Bapak yg ke 75... aku menikmati saat Mom cerita ttg album foto2 lama ... asik ya .. memories never last ...
Setahun terakhir ini cobaan demi cobaan silih berganti ... khususnya tantangan kesehatan ... aku salut lho Mom... Mom begitu kuat dan tegar melaluinya ... semua dijalani dengan sabar, ikhlas dan gembira, Mom mengajarkan tentang bagaimana seharusnya menjalani kehidupan .... setiap moment kita makan bersama di meja makan, aku ngerti gimana pinginnya Mom menikmati makanan2 yang ada di meja makan ... tapi Mom harus menahan diri karena memang keadaan gigi yang menghalanginya ... maaf ya Mom ... sorry ...
Biasanya pagi2 aku berusaha datang lebih awal, ingin ngejar waktu Mom berjemur pagi di pinggir kolam renang... seringkali pas sampai di darmawangsa Mom keliatan asik dengan gadget iphonemu... bolak balik mendengar lagu perjuangan, keroncong Sundari Sukoco, Gesang, lagu2 lawas Ernie Johan, Tety Kadi, Broery Pesolima ... atau Didi Kempoet dengan lagu campur sarinya ... ambyaar ... kadang waktu seperti freeze... melambat... tapi aku suka moment itu...
Beberapa kali kita sama2 melantunkan “Ibu Pertiwi”nya Iwan Falls sambil menikmati ayunan berjemur dipinggir kolam ... dan kupijat ... kuelus punggungmu ... Engkaulah Bunda yang telah melahirkan aku di dunia ini ...
“Bunda”
Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Reff:
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang
Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci
Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan
Back to reff
Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku
Aku melihat Mom sekarang sudah bahagia bertemu Bapak ... tadinya aku merasa sangat sedih dan kehilangan sekali ... tapi begitu membayangkan betapa bahagianya Bapak bisa berjumpa dan bersatu kembali denganmu ... kesedihanku jadi sirna ... berubah menjadi rasa syukur yang tidak berhingga...
Enjoy your time with Bapak ya Mom ....
Seperti janji aku 3 menit sebelum Mom pergi ... kami 6 bersaudara akan selalu kompak, saling menjaga seperti harapanmu dan Bapak ... aku akan menjadi putramu yang tangguh, membangun teladan keluarga yang telah kalian berdua contohkan ... dan senantiasa akan menjaga amanahmu dan amanah Bapak ... I love you so so much ... May kasih Allah always be with you ya Mom & Bapak .. 💓
Terima kasih telah melahirkan aku di dunia yang indah ini ... I am forever gratefull ...
Your beloved Son ..💓
Tjus..
