April 29, 2020

Repost Facebook February 2, 2009

RENUNGAN 
CINTA DAN FALSAFAH GURU

Bentuk energi yang paling tinggi adalah CINTA... karena energi cinta bisa menundukkan apapun yang ada di dunia ini.. dengan caranya...lembut meluluhkan, masuk ke relung-relung hati, atau kadang berperan seperti ombak besar yang menggedor jiwa..menyadarkan mereka yang lupa diri...

Cinta ibarat air, yang mengalir dari mata air di pegunungan, turun mengalir ke lembah sungai dan telaga, kemudian menyatu kembali ke samudra luas... menguap menjadi awan, turun sebagai hujan dan meresap kembali ke bumi, terus berulang, keluar lagi dari mata air... dan demikian seterusnya, cinta memiliki siklus seperti halnya air..

Air murni pegunungan turun bercampur lumpur , mencari jalannya masuk ke sungai dan akhirnya dimurnikan kembali setelah masuk ke samudra luas... Cinta Allah yang murni, masuk melalui Manusia Mulia, melalui GURU, turun mengalir ke segenap insan, bercampur lumpur dan segala bentuk kotoran. Tersandung batu di perjalanan, tersendat-sendat melalui sawah, got dan kadang terjebak beberapa saat di kubangan untuk akhirnya mengalir lagi menuju samudra cinta yang maha luas... Mereka yang haus akan cinta, bak mereka yang tersesat di padang gurun, akan merasakan nikmat yang luar biasa saat meneguk air di oase.. tapi mereka yang tinggal di oase, yang tidak pernah merasakan kehausan, tidak akan pernah mensyukuri kehadiran air....

Air dapat memadamkan bara api yang berkobar, tapi c”air”an yang berbentuk minyak malah akan mengobarkan nyala api... demikian juga cinta... Ia akan memadamkan amarah dan api dendam, tapi cinta yang berubah bentuk, yang lupa akan dirinya, malah akan memperbesar kobaran api, menghanguskan apapun yang ditemuinya...

Semurni apakah CINTA dalam diri hamba...? air dalam lumpur hanya dapat dimurnikan jika ia bertemu samudra.... sekotor apapun lumpur itu....

Cinta ibarat minyak bahan bakar, akan membuat mobil dapat bergerak, menyusuri jalan dan menjelajah dunia... Mobil yang penuh bahan bakar tapi tidak dikendalikan kehendak untuk mau berjalan, maka bahan bakarnya hanya akan tersimpan penuh, tanpa makna... Ibaratnya mobil tangki minyak, maknanya akan semakin besar jika dalam perjalannya dia membagi bahan bakarnya untuk mengisi kebutuhan banyak mobil yang lain....

Untuk dapat terus berjalan mobil harus selalu mengisi bahan bakarnya, di terminal bahan bakar. Terminal bahan bakarpun harus terus diisi untuk dapat terus melayani banyak kendaraan yang membutuhkan... Mobil yang tidak pernah jalan dan mengosongkan bahan bakarnya maka dia tidak akan punya ruang untuk dapat diisi lagi bahan bakarnya...

Manusia perlu mengosongkan tangki cintanya dengan berbagi cintanya untuk orang lain... tapi dia juga perlu terus meluangkan waktu, singgah di tempat pengisian tangki untuk memenuhi lagi tangki cintanya... Bagaimana mungkin mereka yang kosong tangki cintanya dan tidak pernah mengisinya, dapat berjalan dan berbagi cintanya untuk orang lain?

Sepenuh apakah tangki CINTA hamba untuk dapat terus berbagi? sudahkah hamba berjalan untuk membaginya kepada mereka yang sedang kehausan? atau membaginya bagi kendaraan yang sedang mogok karena kehabisan bahan bakar?

Air bisa berbentuk segala rupa, tergantung dengan siapa dia bercampur... demikian juga cinta... kadang air bertemu sirup yang akan dengan mudah bercampur, hanya dengan bantuan sebuah sendok pengaduk, tapi kadang dia sulit bercampur jika bertemu dengan minyak, sekuat apapun kita mengaduknya...Tapi air yang berlimpah pasti bisa memurnikan campuran apapun yang ditemuinya.... menyatulah dengan samudra untuk memperoleh keberlimpahan cinta... karena hanya samudra yang luas yang dapat tetap murni, walaupun ia menampung apapun yang dilempar kepadanya, entah itu mutiara, permata, sampah, ataupun lumpur...

Terminal bahan bakar tidak pernah memilih mobil apa saja yang boleh ia isi... Jenis mobil apapun yang mampir dan ingin mengisi bahan bakar, pasti ia layani....

Seluas apakah tangki CINTA hamba untuk menampung apapun tanpa syarat ?

Sang GURU berkata : Gantungkan hidupmu hanya kepada Allah, hiduplah seperti air yang mengalir, lapangkan dadamu seluas samudra dan layanilah Allah maka Allah akan melayanimu...

Bersyukurlah kita yang tahu bagaimana dapat mengisi tangki cinta kita setiap saat, yang memilki karunia CARA, untuk dapat setiap saat terhubung dengan Sang Maha Samudra... Sang Maha Cinta.... dan setelah tangki itu penuh, terus didorong untuk mau tetap berjalan mengarungi kehidupan ini....

terima kasih GURU...

No comments:

Post a Comment